Thursday, April 9, 2015

Era Meritokrasi Indonesia


Meritokrasi (Meritocracy dalam bahasa Inggris) dipenggal dari dua kata Merit dan Cracy. Merit bahasa latin meritum yaitu yang pantas, yang bernilai di masa depan. Cracy dari crat atau bahas latinnya kratia yaitu bentuk aturan atau pemerintahan.


Jadi meritokrasi adalah bentuk sistim pemerintahan yang dipilih seseorang berdasarkan kemampuan dibidangnya masing masing dalam menjalankannya.


5 Prinsip Meritokrasi

1. Bukannya siapa orang tuamu, akan tetapi siapakah Aku?
2.  Bukannya siapa siapa saja yang melayani, akan tetapi apa apa yang aku dapat lakukan
3. Tidak diskriminasi atas SARA. Latar belakang irrelevant,Talen adalah segalanya
4. Mendapatkan Kesempatan, Mulai dari  poin  leve yang sama untuk semua, dan kemampuanmu    yang memilih jabatanmu

5. Pantasanya mendapatkan piala hanya untuk manusia yang melakukan pencapaian itu.


Sebelum anda mengetahui apa itu Era Meritokrasi Indonesia dan bagaimana pergelutan dalam kepemimpinan Era Meritokrasi di pergelutan mencapai meritokrasi politik dan tata usaha negara, beberapa kumpulan buku buku di bawah ini, bisa diakses, dibeli dan dibaca untuk menambah wawasan meritokrasi kepemimpinan di era global ini.


1. Jokowi's Rise, Democracy, and Political Contestation in Indonesia

2. The Meritocracy Myth (Mitos Meritokrasi)
3. The Rise of the Meritocracy (Classics in Organization and Management Series)
4. Lost in the Meritocracy: The Undereducation of an Overachiever 
    Hilang dalam Landasan Meritokrasi
5. The Meritocracy Party (The Political Series Book 2) (Partai Meritokrasi)
6. Meritocracy and Economic Inequality (Ekonomi  tak merata dan Meritokrasi)
7. The Rise and Rise of Meritocracy


Tahun 2014, Gubernur DKI Joko Widodo melakukan lelang jabatan dalam penempatan kepala camat dan lurah di seluruh Jakarta. Sontak kebijakan itu membuat geger puluhan camat dan lurah yang selama ini sudah enjoy menduduki kursi tersebut. Meski banyak diprotes —  terutama oleh pejabat yang biasa memperoleh upeti dari para warga, tindakan Jokowi itu malah didukung wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Basuki atau akrab yang disapa Ahok, dalamketerangannya menyatakan bahwa ia dan Jokowi akan terus menerapkan merit system dalam pengisian jabatan-jabatan publik.Entah apa kata yang cocok dalam Bahasa Indonesia untuk mengartikan “merit system” Mungkin “sistem kepantasan”?

Merit system atau meritokrasi adalah sebuah sistem yang menekankan kepada kepantasan seseorang untuk menduduki posisi atau jabatan tertentu dalam sebuah organisasi. Kepantasan diartikan sebagai kemampuan, dan andil untuk melakukan sesuatu yang dijanjikannya per se.  Tanpa memandang  dicapainya, latar  belakang etnis, agama, afiliasi politik, atau status sosial mereka. 

Di dalam sumber inspiratif buku Bapak Gubernur Jakarta.

 " Merubah Indonesia "tidak selamanya orang miskin dilupakan” 

Gubernur Ahok untuk visi sebuah merikotrasi kutipan beliau:




Berikutnya Kepemimpinan Ahok hanya ada dua pilihan supaya Jakarta memimpin dan "Tidak selamanya orang miskin dilupakan" :
Nilai Meritokrasi atau Nila Rezim yang berkuasa sebelumnya

" Keberhasilan suatu bangsa hanya bisa terjadi bila kepemimpinan kelompok dan individunya menjadi teladan dengan melakukan hal hasil saat dia menjabat, panutan pendidikan memberantas korupsi dengan gaya meritokrasi  dan memiliki kenegarawanan yang mampu dan dipilih berdasarkan mekanisme selektif dan reselektif proses meritokrasi sehingga kenerja sistim dapat dilakukan secara sinergis. Kegagalan bangsa adalah  karena para elit dan pejabat  dan karena tidak ada susunan mitrokrasi sehingga para elit dan pejabat mementingkan nilai penguasa rezimnya atas dasar nepotisme" 

Pilihan dan Era pemimpin Meritokrasi  masih mendapat rintangan  oleh  para elit legislatif, media nara sumber yang cinta kontras opini dan pro ideologi penguasaha sebelumnya Walau demikian Gubernur Ahok tetap mendorong landasan Meritokrasi sebagai dorongan aksinya untuk memperbaiki sistim  dan organisasi yang dipilih untuk orang tepat berdasarkan kemampuannya di DKI Jakarta


Adapun bentuk Meritokrasi yang diterapkan dan didorong kepemimpinan Indonesia adalah
I.  Gubernur Baru Jakarta Dorong Era Meritokrasi Ahok mengatakan memimpin ibukota adalah kesempatannya untuk menunjukkan bahwa hasil kerja dan meritokrasi dapat mengalahkan politik identitas. www.voaindonesia.com/content/gubernur-baru-jakarta-dorong-era-meritokrasi/2431856.html

II. Salah satunya dengan diterapkannya meritokrasi di jabatan publik. Ir Basuki Tjahaja Purnama, MM, alias Ahok salah satu yang mendorong meritokrasi atau sebuah sistem yang menunjuk orang dengan kemampuan yang sesuai di tempat yang tepat. Ini menjawab iklim kolusi dan nepotisme di birokrasi. http://www.tempo.co/read/news/2013/08/02/140501789/Ahok-Saya-Ini-Meritokrasi

III. Pilkada Langsung: Penghormatan Kepada Meritokrasi
Pilkada langsung akan melahirkan pemimpin Out of the box macam Bu Risma di Surabaya, Pak Ahok di Babel, Kang Emil di Bandung, Pak Jokowi di Solo, Pak Nurdin Abdullah di Bantaeng, Pak Abdullah Azwar di Banyuwangi. Banyak lagi

IV. The Ahok Way : Demokrasi mensyaratkan sebuah Meritokrasi Artinya, pemimpin tidak lagi dilihat latar belakang primordialnya, tetapi apa prestasinya. Keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin hanya dinilai dari prestasinya, bukan agama yang dianut, dari suku atau ras mana ia datang, bahkan bukan dari pendidikan yang dicapainya.


Ahok menunjukkan yang sebaliknya: Ia tegas memegang prinsip-prinsip dasar yang melandasi kehidupan bersama, yakni Konstitusi. Untuk itu, tidak sedikit pun ia tampak ragu. Bahkan ketika 
orang banyak berdemo menentang kebijakan dan gayanya, Ahok tetap bersikukuh dengan sikapnya.
Dibutuhkan figur pemimpin yang tegas dan mau bergeming di atas Konstitusi, tidak mau tunduk atau terkena bujuk rayu popularitas atas nama konstituen.

iklanadsonline.com

No comments:

Post a Comment